Pj Gubernur Lampung Samsudin : Revitalisasi RMP Dukung Swasembada Pangan

Tuesday, 7 January 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandar Lampung, BP
Penjabat (Pj) Gubernur Lampung Samsudin
mengingatkan pentingnya revitalisasi rice milling
plant (RMP) milik pemerintah untuk mendukung
kebijakan swasembada pangan di Lampung. "Di
Lampung, tepatnya di kawasan transmigrasi
terdapat tiga rice milling plant yang sudah
dibangun oleh pemerintah dengan kapasitas 10
ton per jam," ujar Samsudin, di Bandarlampung,
Sabtu (4/1/2025).
Ia mengatakan ketiga RMP tersebut saat ini
sedang tidak beroperasi, karena biaya
operasionalnya sangat tinggi dan pengelola tidak
mampu memenuhi biaya operasional yang
dibutuhkan. "Sehingga kami mengusulkan untuk
ada kegiatan revitalisasi rice milling plant tersebut.
Sekaligus ada kegiatan penguatan kelembagaan
pengelolaan, agar rice milling plant tersebut dapat
dimanfaatkan kembali untuk penyediaan
ketahanan pangan," katanya.
Samsudin menjelaskan ketiga fasilitas yang
dibangun oleh pemerintah itu ada di Desa
Wonosari, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten
Mesuji dengan luasan pabrik mencapai 800 meter
persegi dan luas gudang 900 meter persegi.
"Rice milling plant selanjutnya ada di Desa
Andalas Cermin, Kecamatan Rawa Pitu,

Kabupaten Tulangbawang dengan luas pabrik
2.500 meter persegi dan luas gudang 7.500 meter
persegi," ujar dia lagi.
Kemudian, fasilitas berikutnya ada di Desa
Nuar Maju, Kecamatan Buay Bahuga, Kabupaten
Way Kanan dengan luas pabrik 600 meter persegi.
"Dengan adanya revitalisasi serta penguatan
kelembagaan terhadap rice milling plant yang
sudah dibangun oleh pemerintah, diharapkan
dapat mendukung pencapaian swasembada
pangan di daerah dengan cepat," katanya pula. (*)

Bandar Lampung, BP Penjabat (Pj) Gubernur Lampung Samsudin mengingatkan pentingnya revitalisasi rice milling plant (RMP) milik pemerintah untuk mendukung kebijakan swasembada pangan di Lampung. "Di Lampung, tepatnya di kawasan transmigrasi terdapat tiga rice milling plant yang sudah dibangun oleh pemerintah dengan kapasitas 10 ton per jam," ujar Samsudin, di Bandarlampung, Sabtu (4/1/2025). Ia mengatakan ketiga RMP tersebut saat ini sedang tidak beroperasi, karena biaya operasionalnya sangat tinggi dan pengelola tidak mampu memenuhi biaya operasional yang dibutuhkan. "Sehingga kami mengusulkan untuk ada kegiatan revitalisasi rice milling plant tersebut. Sekaligus ada kegiatan penguatan kelembagaan pengelolaan, agar rice milling plant tersebut dapat dimanfaatkan kembali untuk penyediaan ketahanan pangan," katanya. Samsudin menjelaskan ketiga fasilitas yang dibangun oleh pemerintah itu ada di Desa Wonosari, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji dengan luasan pabrik mencapai 800 meter persegi dan luas gudang 900 meter persegi. "Rice milling plant selanjutnya ada di Desa Andalas Cermin, Kecamatan Rawa Pitu, Kabupaten Tulangbawang dengan luas pabrik 2.500 meter persegi dan luas gudang 7.500 meter persegi," ujar dia lagi. Kemudian, fasilitas berikutnya ada di Desa Nuar Maju, Kecamatan Buay Bahuga, Kabupaten Way Kanan dengan luas pabrik 600 meter persegi. "Dengan adanya revitalisasi serta penguatan kelembagaan terhadap rice milling plant yang sudah dibangun oleh pemerintah, diharapkan dapat mendukung pencapaian swasembada pangan di daerah dengan cepat," katanya pula. (*)

Berita Terkait

Kejati Lampung Usut Mafia Tanah dan Alih Fungsi Lahan di TNBBS
Kejati Lampung Usut Mafia Tanah dan Alih Fungsi Lahan di TNBSS
Gubernur Mirza Sebut Konflik Manusia Dan Satwa Merupakan Tantangan Serius
Oknum BPN Kota Bandar Lampung Diduga “Ngakalin” Warga, Disperkim Sebut Langgar Perda
2025, Lonjakan Produksi Padi Diproyeksi Tembus 3,5 Juta Ton
BPJN Lampung Cuek, Alasan “Emergency” Proyek Malah Amburadul
Di TKP, 13 Selongsong Peluru Dari Senpi Laras Panjang
Kapolda Lampung dan Walikota Eva Beri Umroh Gratis

Berita Terkait

Thursday, 17 April 2025 - 14:08 WIB

Kejati Lampung Usut Mafia Tanah dan Alih Fungsi Lahan di TNBBS

Thursday, 17 April 2025 - 09:54 WIB

Kejati Lampung Usut Mafia Tanah dan Alih Fungsi Lahan di TNBSS

Tuesday, 15 April 2025 - 03:29 WIB

Gubernur Mirza Sebut Konflik Manusia Dan Satwa Merupakan Tantangan Serius

Thursday, 10 April 2025 - 16:47 WIB

Oknum BPN Kota Bandar Lampung Diduga “Ngakalin” Warga, Disperkim Sebut Langgar Perda

Tuesday, 8 April 2025 - 01:22 WIB

2025, Lonjakan Produksi Padi Diproyeksi Tembus 3,5 Juta Ton

Berita Terbaru

E-Paper

Kejati Lampung Usut Mafia Tanah dan Alih Fungsi Lahan di TNBBS

Thursday, 17 Apr 2025 - 14:08 WIB

E-Paper

Kejati Lampung Usut Mafia Tanah dan Alih Fungsi Lahan di TNBSS

Thursday, 17 Apr 2025 - 09:54 WIB

E-Paper

2025, Lonjakan Produksi Padi Diproyeksi Tembus 3,5 Juta Ton

Tuesday, 8 Apr 2025 - 01:22 WIB