Bandar Lampung, BP
Menyikapi maraknya dugaan manipulasi nilai mahasiswa di kampus UIN Raden Intan Lampung, sekelompok mahasiswa yang mengatasnamakan Lidi mendesak Rektor UIN dan pihak kampus segera selidiki dan menindak keras oknum pelakunya.
Hal ini sudah lama terjadi dan menimbulkan keresahan di kalangan mahasiswa UIN, yaitu indikasi kejadian berupa praktik kolusi dan nepotisme untuk mengubah nilai yang dilakukan oleh oknum kampus UIN Raden Intan Lampung.
Beberapa mahasiswa yang tergabung dalam komunitas yang diberi nama LIDI desak rektor untuk menyelidiki informasi ini.
“Saya akan melaporkan dan mendesak Rektor UIN. Praktik tawar-menawar harus merekrut dan menindaklanjuti keras oknum pelakunya jika terbukti dalam manipulasi nilai mahasiswa S1 sesuai aturan yang berlaku,” kata Riko Febrian, Koordinator LIDI sekaligus mahasiswa UIN Raden Intan Lampung.
Ditegaskan oleh Riko, jika hasil penelusuran terbukti benar dan ada pelanggaran hukum sesuai pasal 263 sampai dengan pasal 276 KUH-Pidana, bahkan hasil temuannya nanti meski tidak direspon oleh pihak Rektorat, maka LIDI akan membawa laporan ini ke Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Lampung.
“Modus kejadiannya dengan cara mengubah surat sedemikian rupa sehingga isinya menjadi lain dari salinan yang asli. Bisa mengurangi ataupun menambahkan isi surat tersebut sesuai pesanan, bahkan ada pemalsuan tanda tangan. Ini bisa masuk ranah pelanggaran kode etik dan pidana. Kami pun memiliki buktinya,” simpulnya.
Maka komunitas Lidi meminta agar oknum staf maupun pimpinan kampus UIN yang terbukti melakukan penipuan dengan memanipulasi nilai untuk ditindak tegas dan diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Ketika dikonfirmasi media ini, Asisten Rektor UIN RIL mengatakan bahwa masalah ini tidak resmi.
“Ini bukan izin saya untuk menjawabnya. Silakan hubungi wakil rektor bagian akademik,” ujar Anggun, Asisten Rektor UIN ke bongkarpost.co.id melalui ponsel pada Selasa 16 Juli 2024.
Akhirnya, wartawan bongkarpost.co.id menemui Prof. H. Alamsyah, M.Ag., Warek Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Radin Intan Lampung, menanyakan kebenaran informasi tersebut.
Prof Alamsyah akui banyak laporan yang masuk ke dalamnya terkait dugaan manipulasi itu.
“Ya, banyak pengaduan yang kami terima terkait hal itu. Kami akan dalami dan selidiki terlebih dahulu,” katanya. (Diki)