Aklamasi Musda dan Rakerda PFI 2025 Tetapkan Juniardi sebagai Ketua PFI Lampung Masa Jabatan 2026-2029

Sunday, 2 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Juniardi (tengah) Ketua PFI Lampung 2026-2029/poto dok

Juniardi (tengah) Ketua PFI Lampung 2026-2029/poto dok

Sejarah Pewarta Foto Indonesia (PFI) Nasional
Dari Keresahan Reformasi Hingga Organisasi Profesi Terbesar
                                                                                                                                                                                             
Bandar Lampung, BP – Musyawarah Daerah (Musda) sekaligus Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Pewarta Foto Indonesia (PFI) Lampung tahun 2025 berakhir dengan keputusan aklamasi yang menentukan Juniardi sebagai Ketua PFI Lampung untuk periode 2026-2029.                           

Acara ini digelar di sekretariat PFI Lampung, Bandar Lampung, pada Sabtu (1/11/2024), dan dihadiri oleh para pengurus serta anggota melalui daring maupun luring.                                                                               

Pemilihan Juniardi, yang sebelumnya menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua, berlangsung secara bulat tanpa perdebatan. “Musda sekaligus Rakerda tahun 2025 ini, teman-teman pengurus sepakat menetapkan dan memilih Saudara Juniardi sebagai Ketua PFI. Kita pilih secara aklamasi,” ujar Arlius Rahman, pimpinan sidang dan mantan Ketua PFI Lampung periode sebelumnya.                                                                                                 

Ia didampingi Sekretaris Sidang Robby Mahesa. Arlius menjelaskan bahwa total hak suara mencakup 13 anggota dan pengurus PFI Lampung. “Sebagian pengurus hadir melalui Zoom, dan semua sepakat,” tambah wartawan berita foto ini.                                                                     

BACA JUGA  Gubernur Mirza Sebut Konflik Manusia Dan Satwa Merupakan Tantangan Serius

Kebersamaan ini menandakan soliditas organisasi di tengah dinamika profesi jurnalisme visual.Keputusan Strategis untuk Kemajuan PFI LampungSelain pemilihan ketua, Musda dan Rakerda ini menghasilkan sejumlah keputusan penting untuk penguatan organisasi. Di antaranya:

  • Persiapan mengikuti Kongres PFI 2025 tingkat nasional.
  • Pembentukan kepengurusan baru oleh Ketua Formatur Juniardi.
  • Koordinasi dengan pusat terkait pelantikan, baik mandiri maupun pada saat Kongres.

Yang tak kalah krusial, agenda pendataan ulang anggota dan perpanjangan Kartu Tanda Anggota (KTA) untuk tahun 2026. “KTA tahun 2025 berakhir pada Desember 2025, jadi ini momentum untuk memperbarui. Alhamdulillah, anggota PFI Lampung tetap solid,” kata Arlius.     

Komitmen Juniardi: Penguatan Profesi dan Kaderisasi               
Juniardi, sebagai ketua terpilih, menyampaikan rasa syukur dan komitmennya. “Terima kasih atas dukungan dari semua pihak. Amanah ini tentu harus dijaga, dan bersama dukungan semua, kita wujudkan PFI Lampung yang lebih baik ke depannya. Terutama penguatan dan kaderisasi PFI Lampung, serta peningkatan profesi pewarta foto di Lampung,” tegasnya.                                                                                   
Apresiasi juga datang dari Ardiansyah Jambak (Adi), Ketua PFI Lampung periode sebelumnya yang juga pewarta foto Antara. “Kita sama-sama ingin memajukan PFI. Konsolidasi akan terus dilakukan untuk kebersamaan organisasi ke depan,” ungkapnya, menegaskan transisi kepemimpinan yang harmonis.                                                                                                 
Sinergi untuk Profesi Pewarta Foto di Lampung: PFI Lampung, sebagai wadah bagi jurnalis foto profesional di Provinsi Lampung, terus berupaya meningkatkan standar etika dan keterampilan anggotanya. Dengan kepemimpinan baru ini, diharapkan organisasi dapat lebih aktif berkolaborasi dengan media nasional dan daerah, serta mendukung dokumentasi visual isu-isu lokal yang relevan. Acara Musda dan Rakerda ini menjadi tonggak baru bagi PFI Lampung menatap 2026, di mana penguatan kader dan pendataan anggota menjadi prioritas utama.            Kedepan, Juniardi dan timnya dihadapkan pada tantangan mempertahankan independensi profesi di era digital yang kian kompetitif.
                                                                                                                                                                                            
Sejarah Pewarta Foto Indonesia (PFI) Nasional
Dari Keresahan Reformasi Hingga Organisasi Profesi Terbesar
Pewarta Foto Indonesia (PFI) adalah organisasi profesi nirlaba yang menjadi wadah utama bagi jurnalis foto di tanah air. Lahir di tengah gejolak era Reformasi, PFI bukan hanya melindungi profesi, tapi juga mendokumentasikan sejarah visual bangsa melalui lensa kamera. Berdasarkan catatan resmi, berikut rangkuman sejarah lengkapnya—dari akar masalah di Orde Baru hingga ekspansi digital saat ini.
Timeline Sejarah PFI
PFI bermula dari inisiatif sekelompok pewarta foto media cetak di Jakarta yang resah dengan pembatasan kebebasan pers. Berikut milestone utamanya:
Tahun
Peristiwa Utama
Keterangan
1992
Deklarasi Awal sebagai “Focus”
Pada 22 Maret 1992, prakarsa pewarta foto mendeklarasikan organisasi sementara bernama Focus di tengah pembredelan media seperti Tempo, Editor, dan Detik oleh pemerintah Orde Baru. Ini respons atas kekerasan terhadap jurnalis, termasuk pemukulan Saptono Soemardjo (pewarta foto Antara) oleh aparat keamanan.
1998
Pendirian Resmi PFI
18 Desember 1998, PFI resmi berdiri di Jakarta sebagai organisasi tunggal pewarta foto. Peluncuran ditandai pameran foto pertama berjudul Dari Lengser Sampai Semanggi di Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA), mendokumentasikan peristiwa dari pengunduran diri Soeharto hingga Tragedi Semanggi I. Logo PFI dirancang oleh Oscar Motuloh, melambangkan rol film sebagai alat dokumentasi peristiwa. Ketua Umum pertama: Arbain Rambey (Kompas, 1998–2002); Sekjen: Oscar Motuloh (Antara).
2002–2006
Ekspansi Awal dan Penguatan Struktur
Ketua Umum: Kroes Haryanto (Freelance); Sekjen: Zarqoni Maksoem (Antara). Fokus pada perlindungan profesi dan pembedaan “pewarta foto” (jurnalis) dari fotografer komersial. Organisasi mulai membentuk koordinator wilayah.
2006–2010
Konsolidasi Nasional
Ketua Umum: Arief Suhardiman (Jakarta Post); Sekjen: Astra Bonardo (Koran Sindo). PFI mulai diakui sebagai bagian dari ekosistem pers nasional, meski belum resmi oleh Dewan Pers.
2010–2014
Penguatan Etika dan Program
Ketua Umum: Jery Adiguna (Jakarta Post); Sekjen: Fransiskus Parulian (Kontan). Dibentuk Majelis Etik sesuai AD/ART untuk menangani pelanggaran profesi.
2014–2019
Transisi Kepemimpinan dan Adaptasi Digital
Ketua Umum: Luky Fransiska (Kompas); Sekjen: Fransiskus Parulian (lanjutan). PFI mulai menanggapi tantangan era digital, seperti penurunan peran pewarta foto sebagai “jurnalis kelas dua”.
2019–Sekarang
Pengakuan Resmi dan Ekspansi
Ketua Umum: Reno Esnir (Antara, 2019–2025); Sekjen: Hendra Eka (Jawa Pos). Pada 2022, setelah 24 tahun berdiri, PFI diakui Dewan Pers sebagai lembaga uji kompetensi wartawan (bersama AJI, IJTI, dan PWI). Ini memungkinkan uji modul berbasis fotojurnalistik untuk tingkatkan kapasitas anggota. Hingga 2023, PFI berkembang ke 21 kota, menjadi organisasi fotojurnalistik terbesar di Indonesia. Kongres diadakan tiap 3 tahun sebagai otoritas tertinggi.

Tokoh Penting dan KontribusiPFI dibangun oleh para pionir yang berani mendokumentasikan sejarah kelam Reformasi. Beberapa figur kunci:

  • Saptono Soemardjo: Korban kekerasan awal yang memicu diskusi fondasi PFI.
  • Oscar Motuloh: Desainer logo dan Sekjen pertama; simbol rol film-nya masih ikonik hingga kini.
  • Arbain Rambey dan Reno Esnir: Ketua Umum yang memimpin transisi dari era Reformasi ke digital. Struktur organisasi tetap sederhana: dipimpin Ketua Umum, Sekjen, dan pengurus pusat, dengan koordinator wilayah. Majelis Etik menangani isu etika, tanpa perubahan struktural besar.
BACA JUGA  CV Adie Jaya Perkasa Kuasai Dua Proyek Bernilai Rp20 Miliar, Diduga Titipan Mantan Pejabat Lam-Sel

Perkembangan Terkini (2022–2025) PFI terus relevan di era medsos. Pada 2022, peluncuran uji kompetensi mandiri menjadi tonggak sejarah, membantu anggota adaptasi dengan tantangan seperti AI dan konten visual cepat. Program seperti Anugerah Pewarta Foto Indonesia (APFI) sejak 2016 terus apresiasi karya terbaik, bekerja sama dengan mitra seperti Astragraphia untuk cetak buku berkualitas. Pada 2025, PFI aktif dalam diskusi foto sebagai “arsip visual perubahan sosial” dan mengutuk kekerasan terhadap jurnalis foto. Ekspansi ke 21 kota menunjukkan soliditas, dengan fokus pada kaderisasi dan perlindungan profesi di tengah disrupsi digital. PFI bukan sekadar organisasi—ia adalah saksi bisu sejarah Indonesia lewat ribuan frame foto.

Kalau kamu penasaran? ingin tahu lebih dalam, kepoin situs resminya pewartafotoindonesia.or.id  📸

Editor : MR Masjudin

Sumber Berita : Bongkar Post

Berita Terkait

Redenominasi Rupiah 2025: Langkah Reformasi Ekonomi di Era Purbaya
IPM Lampung 2025: Tren Positif, Tantangan Kesenjangan Geografis Masih Mengemuka
Kunjungan KPK ke DPRD Lampung: Langkah Awal Membangun Pemerintahan Bersih
Kerjakan Proyek Puluhan Miliar di PUPR Lamsel, CV Adie Jaya Perkasa Diduga Gunakan Alamat Palsu
Sinergi PWI Lampung dan Kemenkeu: Antara Transparansi Publik yang Diimpikan dan Tantangan Realitas
18 Pernyataan Purbaya: Manifesto Reformasi Fiskal atau Retorika yang Berisiko Polarisasi?
CV Adie Jaya Perkasa Kuasai Dua Proyek Bernilai Rp20 Miliar, Diduga Titipan Mantan Pejabat Lam-Sel
Tongkat Komando Berganti: Irjen Helfi Assegaf Resmi Pegang Kendali Polda Lampung, Janji Perkuat Sinergi Lawan Kejahatan Modern

Berita Terkait

Saturday, 8 November 2025 - 05:40 WIB

Redenominasi Rupiah 2025: Langkah Reformasi Ekonomi di Era Purbaya

Friday, 7 November 2025 - 19:38 WIB

IPM Lampung 2025: Tren Positif, Tantangan Kesenjangan Geografis Masih Mengemuka

Thursday, 6 November 2025 - 07:44 WIB

Kunjungan KPK ke DPRD Lampung: Langkah Awal Membangun Pemerintahan Bersih

Thursday, 6 November 2025 - 07:22 WIB

Kerjakan Proyek Puluhan Miliar di PUPR Lamsel, CV Adie Jaya Perkasa Diduga Gunakan Alamat Palsu

Wednesday, 5 November 2025 - 03:04 WIB

Sinergi PWI Lampung dan Kemenkeu: Antara Transparansi Publik yang Diimpikan dan Tantangan Realitas

Berita Terbaru