Acara ini digelar di sekretariat PFI Lampung, Bandar Lampung, pada Sabtu (1/11/2024), dan dihadiri oleh para pengurus serta anggota melalui daring maupun luring.
Pemilihan Juniardi, yang sebelumnya menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua, berlangsung secara bulat tanpa perdebatan. “Musda sekaligus Rakerda tahun 2025 ini, teman-teman pengurus sepakat menetapkan dan memilih Saudara Juniardi sebagai Ketua PFI. Kita pilih secara aklamasi,” ujar Arlius Rahman, pimpinan sidang dan mantan Ketua PFI Lampung periode sebelumnya.
Ia didampingi Sekretaris Sidang Robby Mahesa. Arlius menjelaskan bahwa total hak suara mencakup 13 anggota dan pengurus PFI Lampung. “Sebagian pengurus hadir melalui Zoom, dan semua sepakat,” tambah wartawan berita foto ini.
Kebersamaan ini menandakan soliditas organisasi di tengah dinamika profesi jurnalisme visual.Keputusan Strategis untuk Kemajuan PFI LampungSelain pemilihan ketua, Musda dan Rakerda ini menghasilkan sejumlah keputusan penting untuk penguatan organisasi. Di antaranya:
- Persiapan mengikuti Kongres PFI 2025 tingkat nasional.
- Pembentukan kepengurusan baru oleh Ketua Formatur Juniardi.
- Koordinasi dengan pusat terkait pelantikan, baik mandiri maupun pada saat Kongres.
Yang tak kalah krusial, agenda pendataan ulang anggota dan perpanjangan Kartu Tanda Anggota (KTA) untuk tahun 2026. “KTA tahun 2025 berakhir pada Desember 2025, jadi ini momentum untuk memperbarui. Alhamdulillah, anggota PFI Lampung tetap solid,” kata Arlius.
|
Tahun
|
Peristiwa Utama
|
Keterangan
|
|---|---|---|
|
1992
|
Deklarasi Awal sebagai “Focus”
|
Pada 22 Maret 1992, prakarsa pewarta foto mendeklarasikan organisasi sementara bernama Focus di tengah pembredelan media seperti Tempo, Editor, dan Detik oleh pemerintah Orde Baru. Ini respons atas kekerasan terhadap jurnalis, termasuk pemukulan Saptono Soemardjo (pewarta foto Antara) oleh aparat keamanan.
|
|
1998
|
Pendirian Resmi PFI
|
18 Desember 1998, PFI resmi berdiri di Jakarta sebagai organisasi tunggal pewarta foto. Peluncuran ditandai pameran foto pertama berjudul Dari Lengser Sampai Semanggi di Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA), mendokumentasikan peristiwa dari pengunduran diri Soeharto hingga Tragedi Semanggi I. Logo PFI dirancang oleh Oscar Motuloh, melambangkan rol film sebagai alat dokumentasi peristiwa. Ketua Umum pertama: Arbain Rambey (Kompas, 1998–2002); Sekjen: Oscar Motuloh (Antara).
|
|
2002–2006
|
Ekspansi Awal dan Penguatan Struktur
|
Ketua Umum: Kroes Haryanto (Freelance); Sekjen: Zarqoni Maksoem (Antara). Fokus pada perlindungan profesi dan pembedaan “pewarta foto” (jurnalis) dari fotografer komersial. Organisasi mulai membentuk koordinator wilayah.
|
|
2006–2010
|
Konsolidasi Nasional
|
Ketua Umum: Arief Suhardiman (Jakarta Post); Sekjen: Astra Bonardo (Koran Sindo). PFI mulai diakui sebagai bagian dari ekosistem pers nasional, meski belum resmi oleh Dewan Pers.
|
|
2010–2014
|
Penguatan Etika dan Program
|
Ketua Umum: Jery Adiguna (Jakarta Post); Sekjen: Fransiskus Parulian (Kontan). Dibentuk Majelis Etik sesuai AD/ART untuk menangani pelanggaran profesi.
|
|
2014–2019
|
Transisi Kepemimpinan dan Adaptasi Digital
|
Ketua Umum: Luky Fransiska (Kompas); Sekjen: Fransiskus Parulian (lanjutan). PFI mulai menanggapi tantangan era digital, seperti penurunan peran pewarta foto sebagai “jurnalis kelas dua”.
|
|
2019–Sekarang
|
Pengakuan Resmi dan Ekspansi
|
Ketua Umum: Reno Esnir (Antara, 2019–2025); Sekjen: Hendra Eka (Jawa Pos). Pada 2022, setelah 24 tahun berdiri, PFI diakui Dewan Pers sebagai lembaga uji kompetensi wartawan (bersama AJI, IJTI, dan PWI). Ini memungkinkan uji modul berbasis fotojurnalistik untuk tingkatkan kapasitas anggota. Hingga 2023, PFI berkembang ke 21 kota, menjadi organisasi fotojurnalistik terbesar di Indonesia. Kongres diadakan tiap 3 tahun sebagai otoritas tertinggi.
|
Tokoh Penting dan KontribusiPFI dibangun oleh para pionir yang berani mendokumentasikan sejarah kelam Reformasi. Beberapa figur kunci:
- Saptono Soemardjo: Korban kekerasan awal yang memicu diskusi fondasi PFI.
- Oscar Motuloh: Desainer logo dan Sekjen pertama; simbol rol film-nya masih ikonik hingga kini.
- Arbain Rambey dan Reno Esnir: Ketua Umum yang memimpin transisi dari era Reformasi ke digital. Struktur organisasi tetap sederhana: dipimpin Ketua Umum, Sekjen, dan pengurus pusat, dengan koordinator wilayah. Majelis Etik menangani isu etika, tanpa perubahan struktural besar.
Perkembangan Terkini (2022–2025) PFI terus relevan di era medsos. Pada 2022, peluncuran uji kompetensi mandiri menjadi tonggak sejarah, membantu anggota adaptasi dengan tantangan seperti AI dan konten visual cepat. Program seperti Anugerah Pewarta Foto Indonesia (APFI) sejak 2016 terus apresiasi karya terbaik, bekerja sama dengan mitra seperti Astragraphia untuk cetak buku berkualitas. Pada 2025, PFI aktif dalam diskusi foto sebagai “arsip visual perubahan sosial” dan mengutuk kekerasan terhadap jurnalis foto. Ekspansi ke 21 kota menunjukkan soliditas, dengan fokus pada kaderisasi dan perlindungan profesi di tengah disrupsi digital. PFI bukan sekadar organisasi—ia adalah saksi bisu sejarah Indonesia lewat ribuan frame foto.
Editor : MR Masjudin
Sumber Berita : Bongkar Post









